Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada mengundang berbagai komunitas keagamaan untuk diskusi berkaitan pengelolaan kawasan kerohaniaan di Auditorium Fisipol UGM pada hari Sabtu 9 Desember 2023. Saat ini, tepatnya sejak 24 Januari 2023 UGM sedang membangun kawasan kerohanian berisi lima gedung untuk menunjang peribadatan dan kegiatan kerohaniaan mahasiswa. Adapun fasilitas yang sedang dibangun yaitu untuk agama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.
KKA GAMA sebagai komunitas Kristen alumni UGM yang selama ini mendukung pelayanan mahasiswa UGM yaitu UKK dan PMK di setiap fakultas turut diundang dalam diskusi ini. Hadir mewakili KKA GAMA adalah Prof. Nuryono (Dewan Pengawas sekaligus Pembina UKK UGM), Prof. Edia Rahayuningsih (Dewan Pembina), Yakobus Budi Prasaja dan Praisdello Cavell (Pengurus). Peserta yang hadir dalam diskusi ini yaitu Forkom UKM kerohanian UGM beranggotakan enam Unit Kegiatan Mahasiswa dalam bidang rohani, Dosen Pembina kerohanian mahasiswa masing-masing agama, dosen, komunitas
alumni. Sedangkan dari pihak UGM hadir yaitu Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Perencanaan dan Bagian Pengadaan.
Penjelasan Bagian Pengadaan UGM yang disampaikan oleh Bapak Cahya yaitu biaya pembangunan kawasan kerohanian mencapai 26 milyar rupiah, sedangkan pelaksanaan pembangunan 24 Januari-29 Desember 2023. Pada saat ini tiga gedung (Hindu, Budha dan Kong Hu Chu) sudah selesai pembangunannya, sedangkan dua gedung (Kristen dan Katholik) belum selesai karena ada beberapa perubahan desain. Kawasan kerohanian akan dilengkapi fasilitas listrik, AC, cctv dan internet tetapi belum ada informasi pengelola setelah serah terima
Sedangkan informasi dari Direktorat Kemahasiswaan/Ditmawa UGM adalah kawasan kerohanian bukan untuk Sekretariat kerohanian karena semua sekretariat UKM akan pindah ke Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) setelah pembangunannya selesai. Informasinya akan ada kunjungan Presidan ke UGM pada 19 Desember 2023 dengan agenda peresmian kawasan kerohanian dan Rusun pegawai UGM serta


meninjau Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK).
Adapun selama diskusi ada beberapa usulan dari para peserta baik dari komunitas alumni dan Dosen yaitu tentang kelanjutan setelah serah terima dar pelaksana proyek ke pihak UGM, perlu dipikirkan bersama kebutuhan: keamanan, kebersihan, kebutuhan air listrik, satpam. Ada juga usulan dari komunitas Kristen kalau diijinkan menempatkan seseorang yang mengelola masing-masing gedung dengan sepengetahuan kampus UGM sehingga dalam hal ini perlu bantuan komunitas eksternal. Jadi catatan juga bahwa gedung saling berdekatan sehingga perlu kesepakatan dalam pengaturan waktu ibadah supaya nyaman. Ada juga usulan perlu dibentuk forkom yang menjadi saluran komunikasi bersama. Namun dalam diskusi ini nampaknya penyebutan masing-masing gedung berbeda antara komunitas satu dengan yang lain, ada yang menyebut gedung sesuai nama-nama tempat ibadah yang selama ini sudah dikenal masyarakat tetapi ada juga yang menyebut dengan sebutan lain. Sedangkan dari komunitas Kristen selama ini mengenalkan dengan sebutan Graha Pembinaan Iman Kristen (GPIK).
Beberapa usulan dari Forkom Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UGM bidang Kerohanian yaitu perlu ada tempat tambahan untuk menyimpan barang-barang dan peralatan masing-masing komunitas agama, struktur pengelola kawasan kerohaniaan dibawah direktur kemahasiswaan dan jadwal penggunaan bersama supaya sama-sama nyaman.
Secara khusus untuk komunitas Kristen Prof. Edia Rahayuningsih menyampaikan usulan yaitu sebutan gedung milik komunitas Kristen adalah Graha Pembinaan Iman Kristen (GPIK) supaya lebih fleksibel yang berguna tidak tidak hanya untuk tempat peribadatan tetapi juga untuk membina mahasiswa Kristen secara akademik dan lebih kontekstual. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai penerima manfaat perlu ada admin tetap yang akan kerja sama dengan Keluarga Kristen Alumni Gadjah Mada (KKA GAMA) dengan dua skema yaitu dibawah naungan KAGAMA atau menjalin MOU dengan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut antara kedua belah pihak.
0 Comments