
Shalom rekan-rekan alumni dimanapun berada, dalam edisi bulan Desember 2024 kali ini kami akan memperkenalkan seorang alumni bernama Sahat Parlindungan Sitompul yang saat ini menjadi Ketua KKA GAMA Periode IV. Berikut ini profil alumni sesuai yang dia tulis untuk diunggah di website.
Sahat Parlindungan Sitompul berasal dari suku Batak yang lahir di Tanjung Enim Sumsel di kota tambang batubara. Tamat SMP merantau untuk sekolah SMA ke Yogyakarta, saya masuk dengan susah payah masuk SMA de Britto. Saya melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra UGM jurusan Antropologi.
Aktifitas saya dalam pelayanan di UGM adalah bentuk nazar saya dengan Tuhan Yesus. Ini bermula dengan kejadian saya tidak naik ke kelas dua di SMA de Britto. Saya mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di Yogya karena kesenjangan pelajaran dengan yang saya peroleh di SD dan SMP Xaverius Emmanuel, di kota tambang, kota kecil Tanjung Enim Sumatera Selatan. Jadi, prestasi tinggi ternyata tidak ada apa apanya ketika sekolah di Yogya. Bagaimana tidak pelajaran yang saya dapatkan seperti ada yang hilang atau kalau diandaikan jalan ada rangkaian jalan yang terputus.
Suatu hari ditengah kesedihan saya berbicara dengan Tuhan Yesus, “Tuhan Yesus bernazar, kalau saya di terima di salah satu perguruan tinggi negeri di fakultas apapun, saya akan melayani Tuhan, bahkan pakai aku dengan kerendahan hati dan setia serta pantang menyerah dalam pelayanan nanti”. Selesai bernazar , saya terus bersekolah di jurusan IPA dan naik kelas terus sampai lulus. Nah…setelah itu saya ikut test mengambil Tehnik Mesin ITB, Hubungan Intersional UGM dan pilihan ketiga, Antropologi UGM. Akhirnya saya diberikan Tuhan Yesus di jurusan Antropologi Budaya Fakultas Sastra UGM.
Saya mulai mengamati kegiatan rohani di kampus dan ertemu kakak kelas, lalu membangun persekutuan mahasiswa Kristen. Saya mendukung saja, saya mendorong teman yang putri untuk jadi pengurus karena banyak mahasiswa putrinya. Saya memulai persekutuan dari bawah, ini juga filosofi hidup saya. Setelah di Fakultas, saya mulai ikut kegiatan lebih besar dan luas di lingkup Universitas Gajah Mada yaitu menjadi panitia natal.
Nazar saya terus diwujudkan. Ketika selesai panitia natal, saya mencari tahu tentang unit kerohanian di UGM ke kakak senior. Rupanya ada unit kerohanian yang berada resmi dan diakui oleh pihak Rektorat sedangkan untuk mahasiswa Kristen belum ada, untuk itulah saya mencari tahu ke Rektorat. Singkat cerita saya mengajukan surat permohonan ke Rektorat, terpujilah Tuhan Yesus, satu lagi nazar saya wujudkan. Sebelumnya, bersama teman eks-panitia natal, membentuk PMK UGM, yang merupakan persekutuan gabungan antar fakultas. Surat permohonan untuk Unit Kerohanian Kristen itu mengatas namakan PMK UGM tersebut. Dalam hitungan dua minggu, diberikan dan disahkan lembaga itu resmi oleh Rektorat. Setelah surat rekomendasi tersebut turun, saya serahkan ke adik adik yang saya kasihi. Saya menolak untuk dijadikan ketua dengan alasan sudah selesai bagian saya. Saya memakai firman Tuhan yang mengatakan ada bagian yang mencangkul, ada bagian yang memupuk, ada bagian yang menanam, dan seterusnya. Ini juga sebagai bentuk komitmen saya untuk mempermuliakan Tuhan, bukan kepentingan daging saya.
Setelah itu, saya balik ke fakultas dan sempat terlibat dalam kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani serta kegerakan Praise and Worship yang baru muncul waktu dengan motornya Tim Surabaya Praise Centre bersama Pdt. Ir. Timotius Arifin.
Nazar saya sudah saya lakukan dengan hampur 4 tahun saya tidak kuliah. Saya bernazar setelah saya selesai teori dan KKN tepat waktu. Hal ini saya lakukan agar jangan ada penilaian, pelayanan tempat pelarian. Setelah selesai pelayanan, saya menyelesaikan skripsi dengan cepat juga.
Kiranya pelayanan mahasiswa Kristen yang sudah dirintis oleh para mahasiswa pada masanya, baik ditingkat universitas yaitu UKK UGM dan ditingkat fakultas yaitu PMK/KMKK terus hidup untuk mempersiapkan para mahasiswa yang tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian sehingga mereka bisa menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa dan negara pada saat menjadi alumni
0 Comments